Jumat, 12 September 2014

Berkunjung ke Rumah Si Pitung Marunda

Bila anda adalah orang Jakarta asli atau orang yang sudah lama tinggal di Jakarta, tentu anda pasti sudah mengetahui ataupun mengenal cerita legenda Betawi Si Pitung. Si Pitung dikenal sebagai salah satu jagoan legendaris Betawi di jaman Penjajahan. Pria kelahiran Jakarta ini juga dikenal jago silat dan sering membantu orang yang kesusahan, namun pernahkah anda tahu bahwa ternyata masih ada beberapa jejak peninggalan Si Pitung? Salah satu nya adalah rumah yang terletak di Jl. Kampung Marunda Pulo, Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.



Rumah yang berbentuk seperti rumah panggung ini dipercaya warga sekitar ada hubungannya dengan Si Pitung. Rumah Si Pitung ini ditetapkan sebagai salah satu objek wisata sejarah Jakarta. Perda DKI Jakarta No. 9 tahun 1999 menetapkan Rumah Si Pitung sebagai salah satu Benda Cagar Budaya.



Sebelumnya anda akan disambut dengan ucapan selamat datang sederhana, yang jaraknya hanya beberapa meter dari tempat parkir. Kabarnya jembatan ini sekarang sudah menjadi jembatan beton.



Bagian Tengara Rumah Si Pitung yang masih terlihat baru, terpampang papan informasi bahwa rumah tersebut dilindungi Undang Undang. Karena jalan masuk ke rumah berada di ujung jalan yang lain, mau tidak mau pengunjung harus mengelilingi rumah dari arah sebelah kiri untuk bisa sampai kesana.



Bagian Beranda Rumah Si Pitung, tampak peralatan memancing bergelantungan di atap rumah.

Banyak orang berpendapat bila Rumah Si Pitung adalah tempat dimana ia pernah tinggal di Kampung Marunda, yang ternyata tidak benar. Sebenarnya Rumah tersebut adalah milik orang kaya yang pernah dirampok Si Pitung sekitar tahun 1883, hal itu sering dan beberapa kali dilakukan Si Pitung dan kawan-kawannya demi membantu orang-orang miskin.


Ruang makan lengkap dengan meja dan kursi makan serta beberapa kendi tanah liat.



Koleksi lampu minyak berjajar di atas sebuah balok penyangga langit-langit rumah.



Dapur tradisional yang sederhana namun nampak baru di ujung belakang Rumah Si Pitung.



Tampak bagian dalam Rumah Si Pitung. Sebelumnya dinamai Rumah Tinggi Marunda kemudian berubah jadi Langgar Tinggi, lalu berubah menjadi Rumah Si Pitung.


Alat permainan congklak, ada juga rebana, sitar, dan kopor-kopor tua yang disimpan di dalam rumah.



Kamar tidur yang terletak dibagian sebelah kanan di dalam Rumah Si Pitung.



Lantai asli Rumah Si Pitung sebelumnya terbuat dari bambu, namun mengalami perubahan seperti sekarang setelah pada tahun 1972 Pemprov DKI mendanai pe-renovasian rumah ini. Dinding kayunya juga di cat ulang dengan menggunakan cat berwarna merah tua.



Kursi dan meja kuno yang menghiasi ruang tamu Rumah Si Pitung serta patung dengan pakaian adat Betawi yang diletakkan di sudut ruangan.



Rumah Si Pitung dirancang dengan menggunakan rancangan arsitektur rumah Bugis yang berasal dari Sulawesi. Nama pemilik rumah ini sebelumnya adalah H. Syafiyuddi, seorang pedagang yang rumah nya di rampok Si Pitung pada saat itu.

Karena Kampung Marunda sering dilanda banjir, bisa saja itu adalah salah satu alasan mengapa Rumah Si Pitung ini dibangun di atas tanah dengan tinggi sekitar 1.5 meter.

Bagaimana? Apakah anda tertarik untuk berwisata ke Rumah Si Pitung?

Tetap jaga yahh warisan cagar budaya milik kita .....

Source by : www.thearoengbinangproject.com

2 komentar: